Sudah
punya kamera seperti DSLR atau Mirrorless? Atau mungkin baru masih mencari-cari
kamera yang tepat di berbagai website jual beli? Jadi, apakah Anda tertarik
untuk mendalami fotografi? Jika ya, Anda perlu membaca artikel kali ini sebagai
tahap awal pembelajaran Anda. Mari simak!
Apa
itu Fotografi?
Fotografi
adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah
umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto
dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut
pada media yang peka cahaya.
Istilah-istilah
Teknis dalam Fotografi
Berikut
adalah beberapa istilah teknis dalam fotografi yang perlu Anda kenali:
1. Aperture
Aperture
ini letaknya ada di dalam lensa. Aperture bisa mengendalikan seberapa banyak
cahaya dibiarkan melewati lensa menuju ke sensor. Aperture yang besar dapat
memungkinkan banyak cahaya lewat. Ini berlaku juga sebaliknya, aperture/bukaan
yang kecil bisa membuat cahaya yang masuk hanya sedikit. Mengetahui bagaimana
aperture bisa memengaruhi sebuah foto merupakan satu bagian yang terpenting
dalam fotografi.
Jadi,
aperture ini bisa memengaruhi:
·
Jumlah
cahaya masuk
·
Depth
of field-nya
·
Kecepatan
lensa menangkap gambar
·
Ketajaman
dari gambar
·
Vignetting-nya
Angka
F pada penggunaan aperture sebenarnya merupakan nomor matematika yang
mengekspresikan diameter apertur. Simbol inilah yang jadi bagian penting dari
memahami bagaimana aperture dan eksposur bisa bekerja. Semua angka F punya
notasi yang umum, misalnya f/5.6 atau f/2.8. Lalu, ada pula beberapa set angka
F yang biasa digunakan dalam fotografi. Ada beberapa skala yang berbeda namun
standar dari skala angka F full-stop yaitu dari besar ke kecil:
·
f/1.4
·
f/2
·
f/2.8
·
f/4
·
f/5.6
·
f/8
·
f/11
·
f/16
·
f/22
Inilah
yang dikenal sebagai angka F full-stop. Jika Anda menurunkan angka F satu
full-stop contohnya dari f/4 ke angka f/2.8, ini artinya jumlah cahaya yang
masuk akan dua kali lipat lebih banyak. Kemudian, jika Anda meningkatkan angka
F satu full-stop, seperti f/5.6 ke angka f/8, maka jadinya cuma setengah jumlah
cahaya yang nantinya bisa mencapai sensor. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa
angkanya kecil namun bukaannya lebih besar? Ini bisa terjadi karena angka
tersebut sebenarnya berfungsi sebagai angka pembagi dari f (focal length).
2. Shutter
Shutter
atau juga disebut rana merupakan mekanisme yang mengontrol berapa lama sensor
bisa terkena cahaya. Semakin lama shutter membuka jadinya akan lebih banyak
cahaya ditangkap oleh sensor.
Shutter
ini bentuknya seperti bilah yang bisa membuka dan menutup dalam waktu cepat.
Shutter speed yang tinggi mampu menghasilkan foto objek freeze atau tidak
bergerak dan kecepatan rana lambat dapat pula menangkap gerakan dari obyek
bergerak menjadi hasil gambar yang blur.
Ada
pula skala stop untuk kecepatan shutter (mirip seperti pada aperture). Berikut
adalah contohnya dalam detik/second:
1/16000,
1/8000, 1/4000, 1/2000, 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8,
1/4, 1/2, 1, 2, 4, 8, 16
Kemudian,
masih sama dengan aperture, shutter speed pada umumnya juga dapat memiliki 1/3
skala, menghasilkan dua langkah diantara setiap full-stop. Misalnya antara 1/60
dan 1/125 bisa saja menggunakan 1/80 dan 1/100.
Dua
faktor utama yang mengendalikan eksposur adalah shutter speed ini dan aperture
yang sebelumnya sudah dijelaskan. Saat ini seiring dengan perkembangan
teknologi pada kamera, ada pula electronic shutter dimana tidak lagi perlu
melibatkan mekanisme bilah yang membuka dan menutup, tetapi menjadi sepenuhnya
rekayasa elektronik saja.
3. ISO
Istilah
ISO sebenarnya berasal dari Organisasi Internasional bagi Standarisasi. ISO
merupakan ukuran kecepatan film atau sensitivitas terhadap cahaya. Pada kamera
digital, ISO mempengaruhi sensor. Sebuah kecepatan ISO yang rendah butuh waktu
lama untuk pencahayaan. Sedangkan kecepatan ISO tinggi perlu waktu cuma sedikit
untuk memberikan eksposur yang sama.
Satu
langkah pada ISO sama dengan satu full-stop. Pada ISO tidak ditemukan skala
semacam 1/3. Berikut merupakan contoh kecepatan ISO yang paling umum:
ISO
50 100 200 400 800 1600 3200 6400 12800 25600
Intinya,
jika tidak ada masalah pencahayaan maka Anda gunakan saja nomor ISO yang
rendah. Namun jika memang Anda di dalam ruangan dengan cahaya rendah atau dalam
kondisi lainnya ketika Anda menemukan kombinasi aperture/shutter saja tidak
cukup, maka perbesarlah kecepatan ISO.
Sensor digital baru kini terus-menerus dikembangkan dan tingkat kebisingan
dengan kecepatan ISO tinggi pun menurun pada setiap rilis kamera terbaru di
pasaran.
0 comments
Posting Komentar