Hi! Teman semua, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang jenis finishing yang biasa digunakan jasa percetakan. Nah, langsung saja kita lihat di bawah ini.
Finishing merupakan proses penyelesaian akhir dalam percetakan agar hasil cetak jadi lebih awet dan tampilannya menarik. Ada bermacam-macam jenis finishing yang bisa diaplikasikan, baik ke cetak digital maupun cetak offset.
Karena jenisnya yang beraneka ragam, kita perlu memahami apa saja ragam finishing dipercetakan. Dengan begitu kita bisa mengetahui karakteristik jenis finishing dan hasil akhir cetakannya.
Finishing Laminating Doff atau Glossy
Laminating atau laminasi sendiri merupakan proses pelapisan bahan kertas dengan bahan plastik tipis yang biasanya bertujuan untuk mempercantik tampilan. Tapi selain untuk mempercantik hasil cetak, laminasi juga membuat bahan kertas lebih awet dan tinta cetakan tidak mudah luntur akibat.
Laminating doff memiliki tekstur yang lembut seperti menyentuh kain sutra. Hasil akhirnya tidak terlalu mengkilap dan relatif terlihat natural. Laminating doff umumnya digunakan untuk membuat kartu nama, pin atau finishing untuk kemasan berbahan kertas.
Kartu Nama Doff |
Sedangkan untuk laminating glossy, sifatnya lebih licin dan mengkilap. Jenis laminating ini paling sering digunakan untuk brosur, flyer, dan katalog.
Katalog Glossy
|
Cetak Timbul dengan Emboss atau Deboss
Emboss dan deboss adalah proses menatah kertas, atau membuat kertas jadi bertekstur. Dengan emboss, bagian tertentu pada kertas akan terasa timbul. Sebaliknya, deboss adalah teknik yang membuat kertas cetakan jadi terasa tenggelam.
Kartu Nama Emboss/Demboss
|
Efek ini tentu akan mempercantik cetakan. Umumnya emboss digunakan untuk kartu undangan nikah, sampul buku, atau juga katalog. Namun, beberapa contoh kartu nama juga diberi finishing seperti ini.
Finishing spesial dengan cetak spot UV atau Varnish
Spot UV dan varnish juga merupakan teknik pelapisan pada kertas. Bedanya dengan laminasi adalah, proses pelapisan ini menggunakan bahan cairan. Teknik ini memberikan efek yang nyaris sama pada kertas, karena spot UV dan varnish sama-sama menghasilkan efek doff atau glossy pada kertas.
Kartu Nama Spot UV
|
Perbedaannya adalah cairan untuk teknik spot UV bereaksi pada sinar Ultra Violet (UV), sedangkan varnish bereaksi pada suhu panas.
Hang Tag Varnish
|
Spot UV dan varnish juga bisa diaplikasikan pada berbagai hasil cetak seperti kartu nama, hang tag, katalog atau sebagai pilihan membuat kemasan dan kartu undangan yang unik.
Cetak Sesuai Bentuk? Coba Die Cut Sebagai Finishing-nya
Finishing juga bisa berupa pemotongan bahan kertas sesuai bentuk desainnya. Teknik yang dikenal adalah die cut dan pond.
Die cut merupakan teknik untuk memotong kertas sesuai bentuk yang diinginkan, biasanya tergantung pada desain yang dicetak. Proses pemotongannya dengan mesin khusus yang bisa diatur agar mengikuti bentuk desain yang diinginkan. Finishing die cut biasa digunakan untuk hasil cetakan stiker, kartu undangan, kartu ucapan, atau booklet dengan bentuk yang unik.
Stiker Die Cut
|
Pond sendiri merupakan teknik yang membuat kertas tidak sampai terpotong, tapi membuat beberapa bagian kertas jadi lentur sehingga mudah dilipat. Tehnik ini paling sering digunakan untuk pembuatan kemasan dengan bahan kertas, seperti duplex, corugated atau kerdus.
Penjilidan, Lebih Baik Bending atau Spiral?
Penjilidan juga termasuk dalam kategori finishing percetakan. Jenis penjilidan yang umum dipakai adalah jilid lem panas atau bending, jilid spiral, dan jahit kawat atau staples. Masing-masing memiliki teknik berbeda dan kadang hanya cocok pada jenis cetakan tertentu.
Jilid lem panas atau bending, cocok untuk buku tebal seperti novel, buku tahunan, skripsi, katalog, atau buku paket pelajaran.
Hasil Jilid Lem Panas
|
Sedangkan, jilid spiral biasa digunakan untuk cetakan yang hanya beberapa halaman seperti makalah, buku notes, binder, atau proposal.
Hasil Jilid Spiral
|
Hasil Cetakan Semakin Lengkap Dengan Sampul/Cover
Selain penjilidan, sebuah buku atau makalah tentu juga perlu sampul atau cover yang menarik. Maka, perlu diketahui juga jenis cover yang biasa digunakan. Ada dua jenis penyampulan cetakan yang dikenal, yaitu hard cover dan soft cover.
Soft cover biasanya menggunakan bahan tipis seperti mika atau karton. Untuk beberapa cetakan buku seperti majalah atau novel biasannya menggunakan art carton sebagai cover.
Hasil Cetak Soft Cover
|
Untuk hard cover bahannya lebih kaku dan keras, umumnya menggunakan karton tebal yang dilapis duplex atau dengan board paper.
Hasil Cetak Hard Cover
|
Numerator dan Porforator
Numerator dan porforator mungkin merupakan istilah asing bagi konsumen, tapi keduanya juga bisa termasuk dalam proses finishing.
Numerator biasanya menjadi satu dengan mesin cetak dan digunakan untuk membuat halaman pada buku secara otomatis. Selain untuk halaman buku, numerator juga berguna untuk memberi nomor seri pada nota, faktur, kwitansi, tiket dan lain sebagainya.
Beda dengan numerator, Porforator adalah mesin cacah yang berguna untuk melubangi kertas. Lubang yang dibuat mesin ini bisa dalam ukuran kecil namun berderet. Contohnya bisa kita lihat pada lubang-lubang kecil di karcis, lubang-lubang itu dibuat dengan porforator agar tiket mudah disobek.
Jenis finishing dalam cetak digital maupun offset memang bermacam-macam. Tidak hanya soal pelapisan kertas, tapi penjilidan dan penomoran kertas juga masuk dalam kategori finishing.
Uploaded By Haris HR.
Material By Hermon K.
Material By Hermon K.
Sumber: http://www.custombagus.com/blog/25189-jenis-finishing-yang-biasa-digunakan-jasa-percetakan
titip blog aku bang https://www.lutradiksi.web.id/
BalasHapustitip blog lagi bang https://www.lutradiksi.xyz/
BalasHapus